KOMPAS



Kompas adalah alat untuk menetapkan arah mata angin. Komponen utama kompas adalah jarum yang terpengaruh dengan medan magnet bumi yang menyebabkan jarum tersebut selalu menunjuk arah utara-selatan. Terdapat beberapa jenis kompas diantaranya adalah:

Kompas saku
Kompas bidik lensa
Kompas bidik prisma
Kompas silva
Kompas digital

Kompas yang biasa digunakan oleh anggota pramuka dikenal sebagai kompas bidik karena kompas ini dapat digunakan untuk mencari sudut dengan cara membidik. Kompas bidik memiliki bagian-bagian: 
(a). Dial (permukaan tempat panah, angka, dan huruf); 
(b). Pembidik (lensa dan celah bidik); 
(c). Panah magnetik (jarum penunjuk); 
(d). Visir (lubang pembidik) dengan kawat bidik;
(e). Dudukan ibu jari (tempat penggantung); 
(f). Tutup dial dengan garis bersudut 45 derajat



16 Arah Mata Angin terdiri atas:

  • Utara (U): 0 0 atau 360 0
  • Utara Timur Laut (UTL): 22.5°
  • Timur Laut (TL): 045°
  • Timur Timur Laut (TTL): 067.5°
  • Timur (T): 90°
  • Timur Menenggara (TMG): 112.5°
  • Tenggara (TG): 135°
  • Selatan menenggara (SMG): 157.5°
  • Selatan (S): 180°
  • Selatan Barat Daya (SBD): 202°
  • Barat Daya (BD): 225°
  • Barat Barat Daya (BBD): 247.5°
  • Barat (B): 270°
  • Barat Barat Laut (BBL): 292.5°
  • Barat Laut (BL): 315°
  • Utara Barat Laut (UBL): 337.5°

Untuk menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas, kita bisa berpedoman pada:

  • Kuburan islam atau kristen; selalu menunjuk arah utara-selatan.
  • Masjid atau mushola; menghadap timur
  • Matahari dan bayangan matahari; terbit di timur dan tenggelam di barat
  • Rasi bintang; (a). Rasi bintang Salib Selatan (Crux / Gubung Penceng/Layang-layang) untuk menentukan arah Selatan. (b). Rasi bintang Orion (Waluku) untuk menentukan arah utara. (c). 3. Rasi bintang Biduk (Beruang Besar/Great Bear) untuk menentukan arah selatan.